Translate

Friday, November 27, 2015

VALUE CHAIN

          According to Porter (1989, in Ward & Peppard 2002), value chain analysis is analyzing the activities of collection activities undertaken to design, produce, market, deliver and support products or services.
         Approach to the value chain by Ward & Peppard (2002) is divided into two types of business activity, namely:
1. Major Activities
The main activities of the company, which in turn provide satisfaction to customers. These activities are not only performed well, but also must be interconnected with effective if the overall performance of the business was about to be optimized. The main activity consists of inbound logistics, outbound logistics, sales and marketing and services.
 2. Support Activity
Activities that complement the main activities of the various functions, namely the completion of infrastructure, human resources management, procurement and technology development. 
        With this value chain concept, Porter (1989) explains that each chain of both capital and support to increase the value of the products produced. The added value generated by these activities is the price to be paid by consumers. If the price paid is larger than the total costs incurred by all the activity, the company will earn a profit or margin. 

the other version
 
Menurut Porter (1989, dalam Ward & Peppard 2002), value chain analysis adalah kegiatan menganalisa kumpulan aktivitas yang dilakukan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, mengantarkan dan mendukung produk atau jasa
Pendekatan rantai nilai (value chain) menurut Ward & Peppard (2002) dibedakan menjadi dua tipe aktivitas bisnis yaitu:
1.    Aktivitas Utama
Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan kepuasan kepada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif jika keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari inbound logistic, outbound logistic, sales & marketing dan services.
2.    Aktivitas Pendukung
Aktivitas-aktivitas yang melengkapi aktivitas utama dengan berbagai fungsi, yaitu kelengkapan infrastruktur, manajemen SDM, pengadaan barang dan pengembangan teknologi.
Dengan konsep rantai nilai ini, Porter (1989) menjelaskan bahwa setiap mata rantai baik yang utama maupun pendukung dapat menambah nilai dari produk yang dihasilkan. Nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas-aktivitas tersebut merupakan harga yang akan dibayar konsumen. Jika harga yang dibayar tersebut lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan oleh seluruh aktivitas, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau margin.



Gambar 1 Diagram Value Chain (Ward and Peppard, 2002)





Sunday, November 15, 2015

STRATEGI

UNDERSTANDING THE STRATEGY 
         Definition of strategies according to Porter (1996, in Juanita 2009) is doing different activities from rivals or performing similar activities with competitors using a variety of ways. The strategy enables the organization gain a competitive advantage from three different basic types namely cost leadership, differentiation and focus. Porter called all of this common strategy. 
          More general definition given by Wheelen & Hunger (2004), the strategy of a company is defined as the main thorough planning that define how the company will achieve its mission and objectives. The right strategy to be able to maximize the competitive advantage for the company. The strategy is a comprehensive planning model that includes a series of efforts and empowerment resources to achieve corporate objectives that have been set previously. 
          Understanding the strategy according to David (2002) is the way to achieve long-term goals. Business strategy can include geographic expansion, diversification, acquisition, product development, market penetration, reduction, divestiture, liquidation, and joint ventures.          Meanwhile, according to Thompson and Strickland (2004), defined as the movement of a competitive strategy and business approach that employs a manager to attract customers, compete successfully, doing business growth and achieve goals. 
          Based on the above definition, the essence of the strategy according to Riri (2006, in Juanita 2009) is to maximize the competitive advantage that is something that makes the company superior to its competitors by taking into account the business environment or have the steps of analysis and strategic choices.

DEFINITION OF STRATEGY IS / IT 

          According Pearlson & Saunders (2004, in Juanita 2009), SI strategy is a plan of an organization to provide information services. But the SI strategy not only talk about how organizations use information for certain purposes, but it is important also to make sure how information is managed as an asset. Presentation of information in the form of pictures, graphics and multimedia publishing a new challenge to the role of information management. In this case SI strategy should also include policies, statutes and organization of various activities related to the development and management of information resources. 
          But Earl (1997, in Wedhasmara 2008) distinguishes between SI and IT strategy. SI Strategy emphasizes the determination of the required application information systems organization. SI essence of the strategy is to answer the question "what?". While the IT strategy more emphasis on the choice of technology, infrastructure, and expertise related or answer the question "how?". As an example of an organization implements Executive Information System in the field of marketing this affects the vertical information flow within the company. Top management has greater access to information and resources to reduce dependence on middle management. Telecommunications network as the application of information technology allows information to flow easily and quickly between different departments and divisions. 
           In line with the opinion of Earl (1997) mentioned above, Ward and Peppard (2002) also distinguish between information systems (IS) with Information Technology (IT). Ward and Peppard (2002) defines SI as a matter of strategy relating to the organization that require an information system or application, while the IT strategy related to technology, infrastructure and specialist skills. Yet according to Riri (2006, in Juanita 2009) if studied carefully, both have the same essence.

RELATIONSHIP BETWEEN BUSINESS STRATEGY, AND STRATEGY STRATEGY IS IT.




Figure 1 .. The relationship between Business Strategy, Strategy SI and IT Strategy (Ward & Peppard (2002).

              From the picture above we can see that, when we expect that the optimal application of IT, we need a strategy SI / IT aligned with the business strategy of the organization. This is necessary in order for IT investment made in accordance with the needs and the benefits that can be measured by the achievement of the goals and objectives of the organization.
            Therefore, it takes a true understanding of business strategy orgaisasi especially in determining the strategy of IS / IT to support the achievement of the vision and mission of the organization,. The understanding includes an explanation of the following things: why a business is run, where the purpose and direction of the business, when the goal is achieved, how to achieve the objectives and are there any changes that should be made. So in building a strategy SI / IT, which became the main issue is the alignment (alignment) strategy / IT with the business strategy of the organization.

PENGERTIAN STRATEGI
Definisi strategi menurut Porter (1996, dalam Juanita 2009) adalah melakukan kegiatan yang berbeda dari pesaing atau melakukan kegiatan yang sama dengan pesaing dengan menggunakan berbagai cara. Strategi memungkinkan organisasi memperoleh keunggulan bersaing dari tiga macam dasar yang berbeda yaitu kepemimpinan biaya, diferensiasi dan fokus. Porter menamakan semuanya ini  strategi umum.
Definisi lebih umum diberikan oleh Wheelen & Hunger (2004), strategi dari sebuah perusahaan didefinisikan sebagai perencanaan utama yang menyeluruh yang merumuskan bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi yang tepat akan mampu memaksimalkan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi adalah pola perencanaan menyeluruh yang meliputi serangkaian usaha dan pemberdayaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengertian strategi menurut David (2002) adalah cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi bisnis dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan.
Sedangkan menurut Thompson & Strickland (2004), strategi didefinisikan sebagai gerakan kompetitif dan pendekatan bisnis yang mempekerjakan manajer untuk menarik pelanggan, bersaing dengan sukses, melakukan pertumbuhan usaha dan mencapai tujuan.
Berdasarkan definisi diatas, maka hakekat strategi menurut Riri (2006, dalam Juanita 2009) adalah memaksimalkan keunggulan kompetitif  yaitu sesuatu yang membuat perusahaan lebih unggul dibandingkan dengan kompetitornya dengan memperhatikan lingkungan bisnis atau memiliki langkah-langkah analisis, serta pilihan-pilihan strategis.

DEFINISI STRATEGI SI/TI
Menurut Pearlson & Saunders (2004, dalam Juanita 2009), strategi SI adalah rencana sebuah organisasi untuk menyediakan layanan informasi. Namun Strategi SI tidak hanya berbicara tentang bagaimana organisasi menggunakan informasi untuk keperluan tertentu, namun penting juga memastikan bagaimana informasi dikelola sebagai aset. Penyajian informasi dalam bentuk gambar, grafik dan multimedia menerbitkan tantangan baru terhadap peran manajemen informasi. Dalam hal ini strategi SI juga harus meliputi kebijakan, ketetapan organisasi dan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan pengembangan dan pengelolaan sumber daya informasi.
Akan tetapi Earl (1997, dalam Wedhasmara 2008) membedakan antara strategi SI dan TI. Strategi SI menekankan pada penentuan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan organisasi. Esensi dari strategi SI adalah menjawab pertanyaan “apa ?”. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi, infrastruktur, dan keahlian khusus yang terkait atau menjawab pertanyaan “bagaimana ?”. Sebagai contoh suatu organisasi menerapkan Executive Information System pada bidang pemasaran hal ini mempengaruhi aliran informasi vertikal dalam perusahaan. Pihak manajemen atas memiliki akses informasi yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan sumber informasi terhadap manajemen menengah. Jaringan telekomunikasi sebagai aplikasi teknologi informasi memungkinkan informasi mengalir dengan mudah dan cepat di antara departemen dan divisi yang berbeda.
Sejalan dengan pendapat Earl (1997) tersebut diatas, Ward dan Peppard (2002) juga membedakan antara sistem informasi (SI) dengan Teknologi Informasi (TI). Ward dan Peppard (2002) mendefinisikan strategi SI sebagai suatu hal yang berkaitan dengan organisasi yang memerlukan sistem informasi atau kelompok aplikasi, sedangkan strategi TI berhubungan dengan teknologi, infrastruktur dan keterampilan yang spesialis. Padahal menurut Riri (2006, dalam Juanita 2009) jika dipelajari dengan seksama, keduanya memiliki esensi yang sama.

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI BISNIS, STRATEGI SI DAN STRATEGI TI.


  Gambar 1.. Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI (Ward & Peppard (2002).

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa, bila kita mengharapkan agar penerapan TI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk TI sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang dapat diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang benar tentang strategi bisnis orgaisasi khususnya didalam menentukan strategi SI/TI untuk mendukung pencapaian visi dan misi organisasi,. Pemahaman tersebut mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu bisnis dijalankan, kemana tujuan dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi SI/TI, yang menjadi isu utamanya adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan strategi bisnis organisasi.

Tuesday, November 10, 2015

SWOT ANALYSIS

         According to Pearce and Robinson (2008), SWOT analysis is an analysis that is based on the assumption that an effective strategy is derived from the internal resources of an enterprise (strength and weakness) and external resources of an enterprise (opportunitiy and threats).
a. Strength
An advantage of resources relative to competitors and the needs of the center that served or was about to be served by the company or the power owned by a company compared to competitors.
b. Weakness
Limitations or deficiencies in resources, skills and abilities that seriously hinder the effective performance of the company. Limitations in facilities, financial resources, management skills, marketing skills are a source of weakness.
c. Opportunity
The buyer needs is an area where companies can operate profitably in the capture of more consumers when compared with competitors.
d. Threats
Challenges and threats faced by a company from its competitors in the capture consumers. 
      This SWOT analysis can also be used in a variety of ways to improve the analysis in the determination of business strategy. Generally that is often used as a framework or a systematic guide the discussion to discuss the conditions of the basic alternatives that may be considered firm.



Strength
Weakness
Opportunity
STRATEGY SO

Create a strategy to use force to take advantage of opportunities


WO STRATEGY

Create a strategy that minimizes the weaknesses to take advantage of opportunities
Threats
STRATEGY ST

Create a strategy to address the threat to use force


STRATEGY WT

Create strategies that minimize weaknesses and avoid threats

Figure 3. Matrix SWOT (Rangkuti, 2006)

       SWOT matrix above can clearly describe how external opportunities and threats facing the company can be tailored to the strengths and weaknesses they have, and can also produce four sets of possible alternative strategies, namely strategy SO, strategy WO, strategy ST and strategy WT (Rangkuti, 2006).
a. SO Strategy

This strategy is based on the company's way of thinking, is to harness the power to seize and exploit opportunities as possible.
b. ST Strategy
Strategy in using the power of the company to overcome the threat. 
c. WO Strategy
This strategy is based on the utilization of existing opportunities by minimizing weaknesses.
d. WT Strategy
This strategy is based on activities that are defensive and try to minimize weaknesses and avoid threats.


Version 2

Menurut Pearce & Robinson (2008), analisis SWOT adalah analisis yang berdasarkan pada anggapan bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber daya internal suatu perusahaan (strength dan weakness) dan sumber daya eksternal suatu perusahaan (opportunitiy dan threats).
a.  Strength (kekuatan)
Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pusat yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan atau kekuasaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing.
b.  Weakness (kelemahan)
Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.
c.   Opportunity (peluang)
Adalah suatu daerah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan dalam merebut lebih banyak konsumen bila dibandingkan dengan para pesaing.
d.  Threats (ancaman)
Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing dalam merebut konsumen.
Analisis SWOT ini dapat juga digunakan dengan beragam cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka atau panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.


Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Peluang (Opportunity)
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Ancaman (Threats)
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Gambar 3. Matriks SWOT (Rangkuti, 2006)

Matriks SWOT diatas dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya, serta dapat juga menghasilkan empat  set kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT (Rangkuti, 2006).
a.  Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b.  Srategi ST
Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c.   Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d.  Strategi WT
Strategi ini berdasarkan kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.