Translate

Monday, July 18, 2016

Download-gratis-mp3-al-quran-30-juz dan terjemahan

--- Assalamualaikum, pada postingan kali ini saya membagikan link 
 

No. Surah Name Download MP3
1 Al-Fatihah Download
2 Al-Baqarah Download
3 Al-Imran Download
4 An-Nisa' Download
5 Al-Ma'idah Download
6 Al-An'am Download
7 Al-A'raf Download
8 Al-Anfal Download
9 At-Taubah Download
10 Yunus Download
11 Hood Download
12 Yusuf Download
13 Ar-Ra'd Download
14 Ibrahim Download
15 Al-Hijr Download
16 An-Nahl Download
17 Al-Isra Download
18 Al-Kahf Download
19 Maryam Download
20 Ta­Ha Download
21 Al-Anbiya' Download
22 Al-Hajj Download
23 Al-Mu'minun Download
24 An-Nur Download
25 Al-Furqan Download
26 Ash-Shu'ara' Download
27 An-Naml Download
28 Al-Qasas Download
29 Al-'Ankabut Download
30 Ar­Room Download
31 Luqman Download
32 As­Sajdah Download
33 Al­Ahzab Download
34 Saba' Download
35 Fatir Download
36 Ya­Sin Download
37 As-Saffat Download
38 Sad Download
39 Az-Zumar Download
40 Ghafir Download
41 Fussilat Download
42 Ash-Shura Download
43 Az-Zukhruf Download
44 Ad-Dukhan Download
45 Al-Jathiya Download
46 Al-Ahqaf Download
47 Muhammad Download
48 Al-Fath Download
49 Al-Hujurat Download
50 Qaf Download
51 Az-Zariyat Download
52 At-Tur Download
53 An-Najm Download
54 Al-Qamar Download
55 Ar-Rahman Download
56 Al-Waqi'ah Download
57 Al-Hadid Download
58 Al-Mujadilah Download
59 Al-Hashr Download
60 Al-Mumtahinah Download
61 As-Saff Download
62 Al-Jumu'ah Download
63 Al-Munafiqun Download
64 At-Taghabun Download
65 At-Talaq Download
66 At-Tahrim Download
67 Al-Mulk Download
68 Al-Qalam Download
69 Al-Haqqah Download
70 Al-Ma'arij Download
71 Nooh Download
72 Al-Jinn Download
73 Al-Muzzammil Download
74 Al-Muddaththir Download
75 Al-Qiyamah Download
76 Al-Insan Download
77 Al-Mursalat Download
78 An-Naba' Download
79 An-Nazi'at Download
80 'Abasa Download
81 At-Takwir Download
82 Al-Infitar Download
83 Al-Mutaffifin Download
84 Al-Inshiqaq Download
85 Al-Buruj Download
86 At-Tariq Download
87 Al-A'la Download
88 Al-Ghashiyah Download
89 Al-Fajr Download
90 Al-Balad Download
91 Ash-Shams Download
92 Al-Lail Download
93 Ad-Duha Download
94 Ash-Sharh Download
95 At-Tin Download
96 Al-'Alaq Download
97 Al-Qadr Download
98 Al-Baiyinah Download
99 Az-Zalzalah Download
100 Al-'Adiyat Download
101 Al-Qari'ah Download
102 At-Takathur Download
103 Al-'Asr Download
104 Al-Humazah Download
105 Al-Fil Download
106 Quraish Download
107 Al-Ma'un Download
108 Al-Kauthar Download
109 Al-Kafirun Download
110 An-Nasr Download
111 Al-Masad Download
112 Al-Ikhlas Download
113 Al-Falaq Download
114 An-Nas Download



 Bisa juga disini


Sheikh Mishary Rhased Alafasy
01. Surat Al Fatihah Mp3 Download
02. Surat Al Baqarah Mp3 Download
03. Surat Ali Imran Mp3 Download
04. Surat An Nisaa Mp3 Download
05. Surat Al Maidah Mp3 Download
06. Surat Al Ana'am Mp3 Download
07. Surat Al Araf Mp3 Download
08. Surat Al Anfaal Mp3 Download
09. Surat At Taubah Mp3 Download
10. Surat Yunus Mp3 Download
11 Surat Huud Mp3  Download
12 Surat Yusuf Mp3 Download
13. Surat Ar Rad Mp3 Download
14. Surat Ibrahim Mp3 Download
15. Surat Al Hijr Mp3 Download
16. Surat An Nahl Mp3 Download
17. Surat Al Israa Mp3 Download
18. Surat Al Kahfi Mp3 Download
19. Surat Maryam Mp3 Download
20. Surat Thaahaa Mp3 Download
21. Surat Al Anbiya Mp3 Download
22. Surat Al Hajj Mp3 Download
23. Surat Al Mu'minun Mp3 Download
24. Surat An Nuur Mp3 Download
25. Surat Al Furqan Mp3 Download
26. Surat Asy Syuaraa Download
27. Surat An Naml Mp3 Download 
28. Surat Al Qashash Mp3 Download
29. Surat Al Ankabuut Mp3 Download
30. Surat Ar Ruum Mp3 Download
31. Surat Luqman Mp3 Download
32. Surat As Sajadah Mp3 Download
33. Surat Al Ahzab Mp3 Download
34.Surat Saba Mp3 Download
35. Surat Faathir Mp3 Download
36. Surat Yaasiin Mp3 Download
37. Surat Ash Shaaffaat Mp3 Download
38. Surat Shaad Mp3 Download
39. Surat Az Zumar Download
40. Surat Al Mu'min Mp3 Download
41. Surat Fushilat Mp3 Download
42. Surat Asy Syuura Mp3 Download
43. Surat Az Zukhruf Mp3 Download
44. Surat Ad Dhukaan Mp3 Download
45. Surat Al Jaatsiyah Mp3 Download
46. Surat Al Ahqaaf Mp3 Download
47. Surat Muhammad Mp3 Download
48. Surat Al Fath Mp3 Download
49. Surat Al Hujuraat Mp3 Download
50. Surat Qaaf Mp3 Download
51. Surat Adz zdaariyaat Mp3 Download
52. Surat At Thuur Mp3 Download
53. Surat An Najm Mp3 Download
54. Surat Al Qamar Mp3 Download
55. Surat Ar Rahmaan Mp3 Download
56. Surat Al Waqi'ah Mp3 Download
57. Surat Al Hadiid Mp3 Download
58. Surat Al Mujaadilah Mp3 Download
59. Surat Al Hasyr Mp3 Download
60. Surat Al Mumtahanah Mp3 Download
61. Surat Ash Shaff Download
62. Surat Al Jumuah Mp3 Download
63. Surat Al Munaafiquun Mp3 Download
64. Surat At Taqhaabun Mp3 Download
65. Surat Ath Thalaaq Mp3 Download
66. Surat At Tahrim Mp3 Download
67. Surat Al Mulk Mp3 Download
68. Surat Al Qalam Mp3 Download
69. Surat Al Haqqah Mp3 Download
70. Surat Al Maa'arij Mp3 Download
71. Surat Nuh Mp3 Download
72. Surat Al Jinn Mp3 Download
73. Surat Al Muzzammil Mp3 Download
74. Surat  Al Muddatstsir Mp3 Download
75. Surat Al Qiyaamah Mp3 Download
76. Surat Al Insaan Mp3 Download
77. Surat al Mursalaat Mp3 Download
78. Surat An Naba Mp3 Download
79. Surat An Naaziaat Mp3 Download
80. Surat A Basa Mp3 Download
81. Surat At Takwiir Mp3 Download
82. Surat Al Infihaar Mp3 Download
83. Surat Al Muthaffifin Mp3 Download
84. Surat Al Insyiqaaq Mp3 Download
85. Surat Al Buruuj Mp3 Download
86. Surat Ath Thaariq Mp3 Download
87. Surat Al Alaa mp3 Download
88. Surat Al Ghaasyiyah Mp3 Download
89. Surat Al Fajr Mp3 Download
90. Surat Al Balad Mp3 Download
91. Surat Asy Syams Mp3 Download
92. Surat Al Lail Mp3  Download
93. Surat Adh Dhuhaa Mp3 Download
94. Surat Alam nasyrah Mp3 Download
95. Surat At Tiin Mp3 Download
96. Surat Al Alaq Mp3 Download
97. Surat Al Qadr mp3 Download
98. Surat Al Bayyinah mp3 Download
99. Surat Al Zalzalah Mp3 Download
100. Surat Al Aadiyaat Mp3 Download
101. Surat Al Qari'ah mp3 Download
102. Surat At Takaasur mp3 Download
103. Surat Al Ashr Mp3 Download
104. Surat Al Humazah Download
105. Surat Al Fill Mp3 Download
106. Surat Quraisy Mp3 Download
107. Surat Al Ma'uun mp3 Download
108. Surat Al kautsar Mp3 Download
109. Surat Al Kafiruun Mp3 Download
110. Surat An Nasr Mp3 Download
111. Surat Al Lahab Mp3 Download
112. Surat Al Ikhlas Mp3 Download 
113. Surat Al falaq Mp3 Download
114. Surat An Naas Mp3 Download

Saturday, July 2, 2016

PENGUKURAN KINERJA

     Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Untuk itu dibutuhkan suatu kriteria atau standar keberhasilan yaitu berupa tujuan dan target yang ditetapkan oleh organisasi sebelumnya yang pada akhirnya nanti mampu dijadikan tolak ukur, karena jika tanpa hal tersebut, maka kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui. 
     Sebenarnya arti Kinerja menurut Oxford Dictionary merupakan suatu tindakan proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi organisasi. Sedangkan Robbins, mengatakan bahwa kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability (A) motivasi atau motivation (M) dan kesempatan atau opportunity (O), yaitu Kinerja = f (A x M x O), artinya kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan. Lain pula Kinerja menurut The Scriber-Bantam English Dictionary berasal dari kata...."to perform" dengan beberapa entries yaitu : (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan (to do or carry of a execute), (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu niat atau nazar (to discharge of fulfil as wow), (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or complete an understaking), (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh seseorang atau mesin (to do what is expected of a person machine).
     Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas, maka kesimpulan pengertian atau definisi kinerja atau performance dapat disimpulkan sebagai berikut: hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
     Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat pula disimpulkan beberapa aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan, sasaran dan strategi organisasi, dengan menetapkan secara umum apa yang diinginkan oleh organisasi sesuai dengan tujuan, visi dan misinya.
2. Merumuskan indikator kinerja dan ukuran kinerja, yang mengacu pada penilaian kinerja secara tidak langsung, sedangkan indikator kinerja mengacu pada pengukuran kinerja secara langsung yang berbentuk keberhasilan utama (critical succes factors) dan indikator kinerja kunci (key performance indicator).
3. Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi, menganalisis hasil pengukuran kinerja yang dapat diimplementasikan dengan membandingkan tingkat capaian tujuan, dan sasaran organisasi.
4. Mengevaluasi kinerja dengan menilai kemajuan organisasi dan pengambilan keputusan yang berkualitas, memberikan gambaran atau hasil kepada organisasi seberapa besar tingkat keberhasilan tersebut dan mengevaluasi langkah apa yang diambil organisasi selanjutnya.
     Bahwa keberhasilan suatu organisasi dengan berbagai ragam kinerja tergantung kepada kinerja seluruh anggota organisasi itu sendiri. Unsur individu manusialah yang memegang peranan paling penting dan sangat menentukan keberhasilan organisasi tersebut.
     Dalam suatu organisasi dikenal ada tiga jenis kinerja yang dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Kinerja operasional (operation performance), kinerja ini berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya yang digunakan oleh perusahaan seperti modal, bahan baku, teknologi, dan lain-lain. Sejauh mana penggunaan tersebut secara maksimal untuk mencapai keuntungan atau mencapai visi dan misinya.
2. Kinerja administratif (administrative performance), kinerja ini berkaitan dengan kinerja administrasi organisasi. Termasuk di dalamnya struktur administratif yang mengatur hubungan otoritas wewenang dan tanggung jawab dari orang yang menduduki jabatan. Selain itu, berkaitan dengan kinerja mekanisme aliran informasi antarunit kerja dalam organisasi.
3. Kinerja stratejik (strategic performance), kinerja ini berkaitan atas kinerja organisasi dievaluasi ketepatan organisasi dalam memilih lingkungannya dan kemampuan adaptasi organisasi khususnya secara strategi organisasi dalam menjalankan visi dan misinya.

Hambatan Sistem Pengukuran Kinerja

     Sistem pengukuran kinerja terhadap karyawan belum tentu hasilnya efektif untuk meningkatkan kinerja mereka, karena hal ini ada beberapa hambatan dan penyebab dalam penilaian kinerja tersebut, adapun hambatan dan penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Tidak memenuhi syarat kinerja yang baik, sistem evaluasi tersebut tidak mendorong para manajer untuk memberikan ukuran-ukuran yang terarah untuk memudahkan pembahasan hubungan dengan jabatan terbuka antara penyelia dan karyawan.
2. Tidak diterapkan sistem evaluasi kinerja dengan baik, sistem ini terjadi apabila sistem evaluasi kinerja yang tidak relevan dengan penetapan evaluasi dengan pendekatan yang tidak mendorong kinerja menjadi lebih baik karena bersifat ambisius dan subjektif.
3. Tidak dikomuikasikan dengan baik, organisasi merupakan suatu sistem dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan kinerja karyawan lebih merupakan suatu fungsi dari faktor-faktor lingkungan daripada memotivasinya sendiri. Oleh karena itu, bila penilaian kinerja tidak dapat mengantisipasi konsekuensinya, karyawan akan terlihat lebih buruk. Untuk menciptakan evaluasi yang efektif, maka diusulkan untuk melakukan satu pendekatan berdasarkan keberhasilan kinerja.
4. Tidak cocok atau tidak tepat dengan organisasi yang bersangkutan, hal ini terjadi apabila sistem telah dilaksanakan tidak sesuai atas pendekatan evaluasi terhadap kinerja setiap karyawan dengan perkembangan organisasi yang memberikan karakter atau sifat penilaian yang terfokus pada pribadi individu dan bukan pada kinerja.
5. Tidak dilakukan oleh seluruh SDM, hal ini terjadi apabila SDM yang bersangkutan tidak menguasai pendekatan sistem atas berbagai teknik evaluasi yang tidak didukung secara keseluruhan dan tidak terkait dengan semua tahap pengembangan terhadap evaluasi kinerja karyawan.
6. Tidak dipantau dengan baik, sistem yang tidak terpantau (terabaikan) atas evaluasi kinerja cenderung terfokus hanya pada hasil tanpa pemilihan atas konsep evaluasi yang terbaik dan sesuai dengan kultur dan struktur organisasi pada perusahaan / pemerintahan.

Model Sistem Pengukuran Kinerja

     Ada beberapa contoh model yang perlu dipertimbangkan untuk dipilih dalam merancang sistem pengukuran kinerja pada organisasi profit maupun nonprofit, yaitu:
1. Balance Scorecard Model dari Harvard Business School oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton, pada model ini menggunakan empat perspektif dengan titik awal strategi sebagai dasar perancangannya.
2. Integrated Performance, Measurement Sistem (IPMS) Model dari Centre for Strategic Manufacturing, University of Strathdyde Glasgow oleh Bititci et al. pada model sistem pengukuran kinerja ini dengan titik awal (starting point dari stakeholder) sebagai landasan menentukan Key Performance Indicator-nya atau KPI.
3. Cambridge Model dari Cambridge University oleh Neely, pada model ini dititikberatkan menggunakan product group sebagai dasar untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator-nya atau KPI 
4. Human Resource Scorecard atau disebut HR Scorecard Model oleh Brian E. Becker dan Dave Ulrich dari Harvard Business School, pada model ini mencoba memperjelas peran sumber daya manusia secara detail sebagai sesuatu yang selama ini dianggap masih intangible (tidak berwujud) untuk diukur peranannya sejauh mana terhadap pencapaian visi, misi, dan strategi perusahaan / organisasi / pemerintah.
5. Performance PRISM adalah hasil kolaborasi antara Chris Adams dan Andy Nelly dari centre for business performance pada cranfield school of management United Kingdom. Model ini dibuat dengan mencoba melakukan penyempurnaan-penyempurnaan terhadap metode sebelumnya, yaitu model pengukuran kinerja yang mencoba memadukan antara kerangka kerja pengukuran yang berorientasi strategi dengan metodologi pengukuran yang memperhatikan kepentingan stakeholder. Padahal selama ini keduanya bertentangan satu dengan yang lainnya, pengukuran dilakukan dengan berupaya mengidentifikasi strategi, proses, dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan. Sedangkan pendekatan metodologi dilakukan dengan mengidentifikasi apa yang menyebabkan stakeholder puas dan apa kontribusi dari stakeholder yang mempengaruhi tersebut.
6. Pengukuran Kinerja Supply Chain adalah merupakan sistem pengukuran kinerja yang bertujuan untuk membantu memonitoring jalannya aplikasi Supply Chain Management (SCM) agar berjalan dengan baik. Oleh karena itu, indikator kinerja yang digunakan lebih bersifat spesifik dan relatif berbeda dengan sistem pengukuran kinerja organisasi. Sistem ini lebih bersifat integratif dengan area kerja yang meliputi pemasok, pabrik dan distributor yang bertujuan mencapai keberhasilan implementasi supply chain. Dalam dunia bisnis SCM diidentikkan dengan istilah logistic dan operation management yaitu menyangkut beberapa proses di perusahaan; material, fasilitas produksi, proses sourcing, making, maupun delivering.
7. Analytical Hierarchy Process (AHP), dikenalkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1980, metode ini digunakan untuk mendapatkan bobot kinerja berdasarkan bagaimana preferensi dari pengambilan keputusan (direksi dan manajer) terhadap tingkat kepentingan dari masing-masing perspektif kelompok metric dan KPI. Hasil pembobotan dengan metode AHP akan berupa bobot kinerja pada perspektif tersebut, dan hasilnya disebut struktur hierarki pengukuran kinerja berbobot.














Keterangan :
Tulisan ini disadur dari buku pengukuran kinerja berbasis kompetensi buahkarya Prof. Dr. Moeheriono, M.si, 2012

 
 





    


     

Sunday, May 15, 2016

SDM

Human Resources

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛


     Dalam kesempatan yang baik ini, izinkanlah kami menyampaikan sepatah dua buah kata untuk berbagi ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan topik sumber daya manusia.
Namun saya sadar dengan sepenuhnya bahwasannya saya bukanlah pakar ataupun ahli dibidang SDM sehingga tidaklah mungkin bagi saya untuk menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia itu.

     Sumber daya manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa SDM adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. Namun pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu (id.wikipedia.org)

Berikut ini adalah pengertian SDM menurut para ahli:
1. Hasibuan
Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh suatu individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh lingkungan dan keturunannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan agar bisa memenuhi kepuasannya.
2. Mary Parker Follet
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu seni agar bisa mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan atau bisa dibilang tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut sendirian.
3. Mathis dan Jackson
SDM merupakan suatu rancangan sistem-sistem formal dalam suatu organisasi untuk memastikan penggunaan bakat dan potensi manusia secara efektif dan efisien agar bisa mencapai tujuan organisasi.
4. M.T.E Hariandja
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah perusahaan selain faktor yang lainnya seperti kinerja ataupun modal. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) harus dikelola dengan sangat baik supaya bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi perusahaan.
5. Sonny Sumarsono
Sumber Daya Manusia memiliki dua pengertian. Pertama, SDM adalah jasa atau usaha kerja yang bisa diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain, SDM menggambarkan kualitas usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan suatu barang dan jasa.
6. CIPD / Mullins
Demikian pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) dalam pernyataan Mullins tahun 2005. Sumber daya manusia ditetapkan sebagai strategi perancangan, pelaksanaan serta pemeliharaan dan pengelolaan manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan juga proses untuk mendukung strategi yang sudah dibuat.

     Meskipun betapa rumitnya definisi SDM menurut para ahli tersebut namun satu hal yang pasti bahwasanya  MANUSIA merupakan mahluk ciptaan Allah, swt yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan-Nya yang lain. Karena manusia dianugerahi dengan banyak karakteristik ataupun potensi dan kemampuan diantaranya berupa potensi akal, potensi ruh, potensi qolbu, potensi fitrah atau kesucian serta potensi nafs atau nafsu sebagaimana banyak dituliskan dalam Al-Quran.
Sebagaimana misalnya potensi fitrah, Allah, swt berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 30:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّي الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
artinya:
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,"

     Rasullullah, saw juga mempertegas bahwa selain memiliki potensi Fitrah, manusia juga memiliki potensi Kesucian, sebagaimana Rasullullah, saw bersabda: "Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata: Rasulullah saw bersabda: setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau Majusi" (HR. Al-Bukhari).

     Selain berbagai macam potensi tersebut manusia juga memiliki kemampuan berbicara sebagaimana firman Allah. swt:


   

artinya:
"Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara." (QS A-Rahman :3-4).

     Manusia juga diberi kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan, sebagaimana firman allah, swt:
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ٤  عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ٥
artinya:
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-'Alaq : 4-5).

      Sehingga dengan berbagai macam kemampuan tersebut, Manusia disebut-sebut sebagai mahluk  Tuhan yang diciptakan dengan bentuk yang paling sempurna, sebagaimana firman Allah, swt:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
artinya:
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS At-Tin :4)
 
     Oleh karena itulah, maka aset paling penting yang harus dimiliki dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah manusia atau SDM. Samsudin mengatakan, mereka inilah yang merancang dan menghasilkan inovasi pendidikan, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Sumber Daya Manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan. 

PENGEMBANGAN SDM

     Secara umum, Pengembangan SDM dapat didefinisikan sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, serta sikap/tingkah laku karyawan. Pengembangan SDM menunjuk kepada kesempatan-kesempatan belajar yang didesain guna membantu para pekerja/karyawan/pegawai atau sumber daya manusia (SDM) organisasi/perusahaan. Kesempatan tersebut tidak terbatas pada upaya perbaikan performansi karyawan pada pekerjaan yang sekarang saja, namun juga tugas-tugas ke depan yang senantiasa berkembang sesuai dengan tuntutan organisasi dan masyarakat.
      Sedangkan dalam perspektif Pendidikan Islam, menurut Arif Wibowo Al-Pacitani, pengembangan SDM adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani pada tingkat kehidupan individu dan sosial untuk mengembangkan fitrah manusia. Sebagai makhluk pilihan Allah, swt manusia mengemban tugas ganda, yaitu sebagai khalifäh Allah, swt dan Abdullah (Abdi Allah,swt). Dalam rangka mengaktualisasikan kedua tugas tersebut, manusia dibekali dengan sejumlah potensi didalam dirinya (sumber daya manusia). Potensi-potensi tersebut sudah dimiliki manusia sejak ia dilahirkan kedunia maka pendidikan Islam bertugas untuk mengembangkan masing-masing pribadi manusia sebagai karunia Tuhan. Potensi tersebut merupakan potensi mental-spiritual dan fisik yang diciptakan Tuhan sebagai fitrah yang tidak bisa diubah atau dihapuskan oleh siapapun, akan tetapi dapat diarahkan perkembangannya dalam proses pendidikan sampai titik optimal yang berakhir pada takdir Tuhan. Proses pendidikan Islam secara bertahap dari waktu ke waktu akan mengembangkan fitrah manusia. Oleh karena itu, pendidikan mutlak diperlukan untuk mengembangkan fitrah tersebut secara optimal.
      Lain pula halnya dengan Gouzali (2000), ia mengemukakan pendapat sebagai berikut: "Pengembangan SDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi, agar pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.  Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang digunakan oleh organisasi".
     Selanjutnya, Muhadjir (1998), secara singkat mendeskripsikan pengembangan SDM sebagai peningkatan kualitas manusia dalam makna fisik maupun mental. Kemudian Muhadjir (1998) menjelaskan lebih jauh bahwa "indikator yang ditunjuk pertama-tama adalah gizi, usia harapan hidup, dan pendidikan. Adapula yang menunjuk produktivitas, pendapatan per kapita, dan bias lain menunjuk kebebasan manusia sebagai indikator kualitas manusia. Memang kebebasan manusia penting, sekaligus menimbulkan rasa aman dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, politik, agama, dan lainnya; rasa aman dalam makna yang lemah terlindungi, bukannya yang lemah dapat tertindas oleh kebebasan yang kuat; atau dalam makna yang baik terlindungi dari niat-niat tidak baik yang berteriak keras tentang kebebasan. Dengan demikian, secara sistematis dikelompokkan menjadi dua indikator, yaitu kualitas dalam makna instrumental seperti kreativitas, kebebasan, dan gizi; dan dalam makna substansial seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, kesejahteraan, dan usia harapan."
     Seirama dengan pendapat tentang pengembangan SDM di atas, Hariandja (2002), mengemukakan dengan istilah "pelatihan dan pengembangan pegawai",  yaitu sebagai berikut:"Pelatihan dan pengembangan adalah satu kesatuan dan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Tetapi pelatihan dan pengembangan secara konseptual dapat juga mengubah sikap pegawai terhadap pekerjaan. Hal ini disebabkan pemahaman pegawai terhadap pekerjaannya juga berubah, karena sikap seseorang memiliki elemen-elemen kognitif yaitu keyakinan dan pengetahuan seseorang terhadap suatu objek tersebut sebagai akibat dari pengetahuan dan keyakinannya, dan kecenderungan tindakan terhadap objek tersebut, sehingga pengetahuan yang diperoleh akan dapat mengubah sikap seseorang. Akan tetapi, pelatihan dapat juga dilakukan secara khusus untuk mengubah sikap pegawai dalam upaya meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja bilamana dibutuhkan."
     Lebih lanjut, Hariandja (2002), menjelaskan sebagai berikut: "Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja."
     Hal senada juga diungkapkan oleh Veithzal (2005), yang menyatakan bahwa "Pengembangan manajemen adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian, dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena itu, kegiatan pengembangan ditujukan membantu karyawan untuk dapat menangani jabatannya di masa mendatang, dengan memperhatikan  tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang."
    Lebih ringkas Heidjarachman (1997), mengemukakan bahwa "Pengembangan karyawan sering diartikan dengan usaha-usaha meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien."
    Sedangkan Hodoko (2001) mengungkapkan pendapat yang sedikit berbeda tentang pelatihan dan pengembangan SDM ini, yaitu :"Pengertian latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Latihan menyiapkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sekarang. Di lain pihak, bila manajemen ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang, kegiatan ini disebut pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian."
     Selanjutnya, Simamora (dalam Sulistiani, 2009) juga mendukung perbedaan tersebut, ia mengemukakan sebagai berikut: " Bahwa perbedaan antara pelatihan denganpengembangan, yaitu pelatihan diarahkan untuk membantu karyawan menunaikan kepegawaian mereka saat ini secara lebih baik; sedangkan pengembangan adalah mewakili suatu investasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pegawai. Pelatihan mempunyai fokus yang agak sempit dan harus memberikan keahlian-keahlian yang bakal memberikan manfaat baagi organisasi secara cepat.  Pengembangan didasarkan pada kenyataan bahwa seorang pegawai akan membutuhkan serangkaian pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang berkembang dalam upaya bekerja dengan baik dan suksesi posisi yang ditemui selama kariernya."
     Berikutnya Cahayani (2005) menyatakan terkait dengan pengembangan SDM yaitu: "Tenaga kerja bukan faktor produksi yang mengalami depresiasi. Tenaga kerja tidak seperti faktor produksi lain yang nilai ekonomisnya semakin merosot bila semakin lama digunakan, karena tenaga kerja dapat mengkembangkan keterampilan serta kemampuannya dalam bekerja, baik dengan dilatih maupun dididik. Suatu pengembangan dikatakan sebagai pelatihan bila yang diberikan adalah tentang hal aplikatif dalam bidang pekerjaan. Disebut sebagai pendidikan kalau yang diberikan berguna untuk jangka panjang dan tidak langsung berguna untuk melaksanakan pekerjaannya yang sekarang, misalnya dengan menyekolahkan."
     Sehingga pada analisis ini, pengembangan SDM dapat juga dilihat sebagai sebuah bentuk pertumbuhan sebagaimana diungkapkan oleh Mathis (2002), "Pengembangan dapat dilihat sebagai pertumbuhan kemampuan yang terjadi jauh melampaui apa-apa yang dituntut dalam suatu pekerjaan; hal ini mewakili usaha-usaha dalam meningkatkan kemampuan karyawan untuk menangani berbagai jenis penugasan."

RUANG LINGKUP PENGEMBANGAN SDM

     Dalam hal pembahasan tentang ruang lingkup pengembangan SDM, sekali lagi saya akan mengemukakan beberapa pendapat dari para ahli di bidangnya, karena saya sadar betul kapasitas diri saya yang bukanlah seorang ahli atau pakar bidang SDM. Adalah Tjiptoherijanto (2000) yang mengemukakan pendapat sebagai berikut:"human resource development for government officer is started since the recruitment until the end of their service as government officer". Maksudnya adalah sebelum rekrutmen harusnya sudah ada tahap penyusunan formasi yang dasarnya adalah pemetaan jabatan yang menekankan dua sisi, yaitu berapa karyawan/pegawai dan apa saja tugas-tugasnya.
     Selanjutya, Hasibuan (2005), mengemukakan jenis-jenis pengembangan SDM yaitu pengembangan secara informal dan formal. berikut adalah penjelasannya "a) pengembangan secara informal, yaitu karyawan/pegawai atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi organisasi karena prestasi kerja karyawan semakin besar, disamping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik; b) pengembangan secara formal, yaitu karyawan/pegawai ditugaskan organisasi untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan organisasi maupun yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan organisasi karena tuntutan organisasi saat ini ataupun masa datang, yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan."
     Sedangkan ruang lingkup pengembangan SDM menurut Hani (2001) adalah sebagai berikut: "Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas (dibandingkan dengan latihan) dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan sifat-sifat kepribadian. Kegiatan pengembangan biasanya merupakan tanggung jawab unit personalia dan penyelia langsung."
     Edwin (1984) menambahkan "Pengembangan pegawai melingkupi baik pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu maupun pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan".
     Begitu pula dengan Thomson (2000), mengatakan bahwa "Pengembangan dapat dilihat dalam lingkup pertumbuhan kemampuan yang terjadi jauh melampaui apa-apa yang dituntut dalam suatu pekerjaan; hal ini mewakili usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan untuk menangani berbagai jenis penugasan."
     Sedangkan didalam khazanah pengetahuan Islam, secara formal tidak ditemukan secara pasti pola pelatihan atau pembinaan karyawan di zaman Rasulullah. Dalam sejarah umat Islam, sejak zaman jahiliyah, telah ada pengambilan budak sebagai buruh, pembantu atau pekerja, walaupun setelah Islam lahir maka perbudakan mulai dikurangi. Hal ini menandakan adanya tradisi pelatihan dan pembinaan dalam Islam. Ketika Islam datang, Rasulullah membawa sejumlah prinsip etika untuk melakukan perubahan khususnya dalam pengembangan SDM, baik yang berkaitan dengan pekerjaan maupun pendidikannya.
     Sebagaimana firman Allah, Swt dalam Al Qur'an surat Al-Jumu'ah ayat 2:

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

artinya:
“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf (ummy) seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata”.

     Mengingat keterbatasan pengetahuan saya mengenai Islam karena memang bukan ahlinya atau pakarnya dan bukan pula seorang ulama maka sedikit saya  uraikan tentang pengembangan SDM menurut Islam itupun masih mengutip pendapat seorang ulama lewat tulisannya, berikut ini uraiannya: Dalam Khazanah islam itu sendiri, pengembangan sumber daya manusia mengacu pada apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW didasarkan pada konsep Islam mengenai manusia itu sendiri.
     Konsep Pertama: Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Tuhan. Oleh karena itu segala kegiatan manusia harus merupakan bentuk ibadah, ibadah dalam arti luas, tidak hanya ibadah yang bersifat ritual. Setiap kegiatan manusia bisa bernilai ibadah jika diniatkan untuk mencari ke-ridlo-an Tuhan. Bermasyarakat yang baik adalah ibadah, bekerja dengan giat merupakan ibadah, bahkan tidur pun bisa bernilai ibadah.
     Konsep kedua: Manusia adalah khalifatullah fil ardhli – wakil Allah di bumi, yang bertugas memakmurkan bumi. Konsekuensi dari kedua konsep ini adalah segala kegiatan manusia akan dinilai dan dipertanggung-jawabkan kelak di akhirat. Dengan konsep tersebut Islam memandang bahwa masalah memanage manusia bukan masalah yang sepele. Islam mengusahakan sumber daya manusia untuk ikut memakmurkan bumi dalam lingkup pengabdian kepada Tuhan dengan memanfaatkan seoptimal mungkin potensi yang telah dianugerahkan oleh Tuhan.
     Dalam hal recruitment & selection, beliau sangat mementingkan profesionalisme. Beliau bersabda, “Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat (kehancuran)-nya.” (HR Bukhari dan Ahmad). Rasulullah juga bersabda, “Siapa yang mengangkat seseorang sebagai pegawai dari suatu kaum, padahal pada kaum itu terdapat seseorang yang diridhai Allah (cakap, soleh dan beriman) maka ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman. (HR al-Hakim).
     Rasulullah sangat memperhatikan masalah remunerasi. Dalam hadis riwayat Abdur-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w.bersabda: “Barang siapa mempekerjakan pekerja, beritahukanlah upahnya.” Sedangkan dalam Hadis Riwayat Ibn Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi bersabda: “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.”
     Dalam hubungannya dengan organizational management, Rasulullah adalah manager yang piawai dalam mendelegasikan suatu tugas kepada para sahabatnya. Kemampuan pendelegasian yang baik ini dikarenakan beliau sangat mengenal karakter, potensi dan (minat) masing-masing sahabatnya. Ada yang menarik dalam sejarah Islam, Umar bin Khatab adalah seorang yang tinggi besar, kuat serta pandai berperang. Akan tetapi Umar tak pernah diangkat menjadi panglima perang. Justru Usamah, pemuda 16 tahun, pernah ditugaskan menjadi seorang panglima perang. Itu karena Rasulullah paham, bahwa selain memiliki kompetensi dalam berperang, Umar memiliki kompetensi sebagai seorang pemimpin (khalifah). Dan ia disiapkan untuk itu.
     Rasulullah juga telah mencontohkan implementasi Participative Management. Beliau kerap melibatkan para sahabatnya dalam pengambilan keputusan. Contoh yang monumental tentang manajemen partisipatif ini bisa dilihat dari keberhasilan Rasul dan sahabat dalam perang Khandaq. Di samping itu, Rasulullah juga sangat piawai dalam memberikan motivasi kepada sahabatnya secara tepat sesuai keadaan sahabatnya. Beliau tidak hanya memotivasi untuk masalah akhirat saja, Beliau juga memotivasi para sahabatnya untuk selalu optimal di semua posisi dan peran kehidupan masing-masing.Yang menarik adalah Rasulullah memberikan perhatian yang istimewa kepada semua sahabatnya, sehingga diriwayatkan bahwa setiap sahabat merasa bahwa dia adalah orang yang paling diperhatikan dan dicintai Rasul-Nya. Inilah salah satu bentuk immaterial compensation yang dicontohkan oleh Rasulullah. Pada praktiknya, Rasulullah tidak hanya sebagai seorang manager, beliau adalah seorang leader. Dan lebih dari itu, beliau tidak hanya menjadi seorang leader, tetapi leader yang mampu mencetak leader-leader unggul. Hal ini bisa dilihat dari jejak khulafaur rasyidin dan semua sahabatnya.


TUJUAN PENGEMBANGAN SDM

     Pengembangan SDM berdasarkan konsep Islam adalah membentuk manusia yang berakhlak mulia, yang senantiasa menyembah Allah yang menebarkan rahmat bagi alam semesta dan bertaqwa kepada Allah. Inilah yang menjadi arah tujuan pengembangan SDM menurut konsep Islam.  
     Masih berkaitan dengan tujuan pengembangan SDM tersebut, Heidrachman (1997) mengemukakan sebagai berikut: "Tujuan pengembangan pegawai adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Perbaikan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan karyawan, keterampilan karyawan maupun sikap karyawan itu sendiri terhadap tugas-tugasnya."
     Sedangkan Martoyo (1994) mengemukakan tujuan pengembangan SDM tersebut adalah sebagai berikut: "Dalam jangka panjang (berbeda dengan latihan), adalah pengembangan SDM yang ada dalam organisasi. Melalui pengembangan SDM yang ada dalam organisasi adalah untuk menarik anggota baru atau karyawan baru. Dengan pengembangan karyawan secara internal ini, maka loeongan pekerjaan dapat diisi secara internal pula. Pengembangan sumber daya ini, juga merupakan suatu cara yang efektif guna menghadapi beberapa tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi besar. Dengan program pengembangan SDM dalam organisasi tersebut,  tujuan pokoknya adalah dapat ditingkatkannya kemampuan, keterampilan, dan sikap karyawan/anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi."
     Selanjutnya, Sedarmayanti (2008) mengemukakan pengembangan karyawan dengan istilah pengembangan SDM, yaitu sebagai berikut:"Pengembangan SDM bertujuan menghasilkan kerangka kerja yang bertalian secara logis dan komprehensif untuk mengembangkan lingkungan yaitu karyawan didorong belajar dan berkembang. Aktivitas pengembangan SDM termasuk program pelatihan tradisional, tetapi penekanannya lebih banyak pada mengembangkan modal intelektual dan mempromosikan pembelajaran organisasi, tim, dan individu."
     Lebih lanjut, Sedarmayanti (2008) menjelaskan sebagai berikut:"bahwa pengembangan pegawai adalah fokus pada menciptakan organisasi pembelajaran, yaitu di dalamnya dikelola pengetahuan secara sistematis. Pengembangan SDM juga mengenal pendekatan perencanaan untuk mendorong pengembangan diri dengan dukungan dan panduan memadai dari dalam organisasi. Walaupun pengembangan SDM dikendalikan oleh bisnis, kebijakannya harus memperhitungkan aspirasi dan kebutuhan individu. Meningkatnya manfaat mengenai kemampuan dipekerjakan di dalam organisasi seharusnya merupakan pertimbangan utama kebijakan pengembangan SDM."

MANFAAT PENGEMBANGAN SDM

     Berkaitan dengan manfaat pengembangan SDM, Martoyo (1994) mengemukakan sebagai berikut:"Manfaat atau faedah suatu program pengembangan SDM pegawai dalam suatu organisasi, yang jelas adalah dengan pengembangan pegawai tersebut pegawai lebih mudah melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih positif dalam menyumbang tenaga dan pikiran bagi organisasi."
     Sedangkan Thomson (2000) mengemukakan sebagai berikut:"Pengembangan pegawai menguntungkan baik bagi organisasi maupun individu. Para pegawai dan manajer dengan pengalaman dan kemampuan yang layak akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk berkompetisi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang kompetitif. Dalam proses pengembangan, karier individual juga mendapatkan peningkatan."
     Selanjutnya, Thomson (2000) menjelaskan sebagai berikut:" Tujuan pengembangan pegawai pada tingkat organisasi, adalah merupakan tanggung jawab pimpinan untuk menciptakan strategi organisasi yang lebih luas juga, membuat sebuah sistem untuk membangun orang-orang yang akan memimpin dan mencapai strategi-strategi yang sudah ditentukan tadi."
     Akhirnya, Flippo (1984) menutup uraian ini dengan pendapatnya sebagai berikut:"Program pengembangan pegawai akan memberi manfaat kepada organisasi berupa peningkatan produktivitas, peningkatan moral, pengurangan biaya, dan stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas) organisasi yang semakin besar untuk penyesuaian diri dengan persyaratan-persyaratan eksternal yang berubah. Program-program semacam ini juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam usaha mencari pekerjaan yang bermakna bagi karier seumur hidup."
     Kemudian yang akhir lagi, bagaimanakah manfaat pengembangan SDM menurut Al-Qur'an dan hadist-hadist Rasulullah, Tentu jawabnya adalah  seorang muslim yang bertakwa.....lalu apakah takwa itu?...tanyalah kepada pakar atau ahlinya..tapi satu yang pasti, saya tidak memiliki kapasitas sebagai seorang ulama....karena saya lebih pantas di sebut orang awam....afwan afwan afwan ya akhiiiii.

Akhirul kalam, billahi taufiq wal hidayah
Wasalamu'alaikum, wr wb

        ttd


HambaAllah yang awam
Alfa Khoiriansyah

                             my favourite arabic songs.....one person only, can changes the world